BULAN PUASA YANG ANEH DI NEGERI YANG ANEH vol.01

13 08 2010

“bulan puasa adalah saat kita memberi perut kita nikmat kenyaaaang, saat maghrib tiba”

Pernah ada yang kepikiran, kenapa kalau masuk bulan Ramadhan atau bulan puasa itu harga barang-barang terutama kebutuhan pokok (pangan) di negeri ini pasti melonjak naik. Biasanya harga naik  karena permintaan dan konsumsi akan barang-barang tersebut juga bertambah banyak.

Yang jadi pertanyaan saya, apa benar di bulan puasa justru konsumsi pangan kita bertambah? Bukannya saat puasa kita hanya berpindah jam makan, jadi sebenarnya konsumsi harian kita sama saja dengan hari biasa, kalau tidak bisa dibilang (seharusnya) berkurang.

Daridulu saya juga merasa pengeluaran saat bulan puasa lebih besar daripada biasanya. Dan bahkan kalau dipikir-pikir ternyata makanan yang saya makan saat bulan puasa lebih mewah (dan mungkin banyak) dibandingkan bulan-bulan lain. Sepertinya saat-saat buka puasa adalah momen brutal kita. Seakan setelah merasakan beratnya puasa seharian, kita merasa sudah sewajarnya untuk memberi  “hadiah” perut kita dengan berbagai macam makanan. Makanan atau minuman yang pada bulan lain  jarang kita sentuh di bulan puasa malah jadi sesuatu yang penting dan mutlak: es buah, es kelapa, es blewah, es dawet, kolak, cemilan ini cemilan itu, kue ini itu, belum lagi makanan besarnya.

Sebuah ganjaran yang kita anggap setimpal dan pantas setelah seharian puasa. Ganjaran yang kita berikan sendiri kepada diri kita yang dianggap telah menyelesaikan suatu ritual ibadah dengan baik.

Bayangkan bila hal itu berlangsung tiap hari selama satu bulan. Dan sepertinya bukan cuma saya yang (secara sadar maupun tidak) melakukan hal seperti itu.

Pantas harga barang-barang melonjak naik….





LAGI LAGI BOLA

14 07 2010

Perhelatan akbar sepakbola yang berjudul World Cup 2010 atau kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Piala Dunia 2010 sudah selesai. Ada yang berbahagia, ada yang bersedih. Tapi yang pasti seluruh dunia ikut merayakannya. Ajang olahraga yang paling popular sedunia.

Yang namanya pertandingan sepakbola bisa dipastikan bakal  menciptakan keramaian. Seperti yang saya alami pada zaman dahulu kala ini. Sore itu halte Transjakarta Harmoni dipenuhi lautan manusia yang mengantri dan berjalan hilir mudik. Kemana tujuan mereka semua, jangan tanya saya. Saya nggak akan bisa menjawabnya. Saya bukan Tuhan.

Diantara kumpulan manusia itu yang lebih jelas tujuannya mungkin adalah sekelompok orang yang mempergunakan atribut oranye. Mereka adalah para pendukung kesebelasan Persija, yang lebih dikenal dengan sebutan Jakmania atau The Jak.

Jumlah anggota Jakmania yang mengisi halte mungkin hampir sepertiga dari manusia-manusia yang ada saat itu. Sebagian terlihat tertib mengantri di barisan yang semakin lama semakin panjang karena bis pengangkut tak kunjung datang. Sayangnya sikap tertib itu tidak diikuti sebagian kawan mereka yang lain. Beberapa oknum terlihat mendorong-dorong atau menyela dalam barisan. Tentu saja hal ini mengakibatkan kegaduhan. Saya yang kebetulan dibawa oleh Tuhan untuk berada di situ, termasuk ke dalam kaum yang ikut terdorong-dorong.

Di sebelah saya seorang laki-laki muda dan beberapa gadis muda ikut mengantri. Muka mereka terlihat masam, untung tidak ada ibu hamil, kan berabe kalau ibu hamil jadi ngidam sama muka mereka yang masam.

Si laki-laki tiba-tiba berkata: “ Ini apaan sih? Mau nonton bola aja sampe begini…mending yang ditonton MU (baca: em yu…akronim dari Manchester United klub sepakbola terkenal dari Inggris)gitu…lha ini Persija.”

Entah apa maksudnya , si laki-laki berkata begitu. Mungkin ingin mengambil hati gadis-gadis muda yang ada di sebelahnya. Andai saja dia menyadari betapa sulitnya mengambil hati mereka, sebab diperlukan alat bedah lengkap dan tentunya ijazah dokter spesialis…dengan begitu mungkin dia tidak akan berusaha mengambil hati mereka.

Mendengar perkataan itu, enatah mengapa saya jadi tersentil sesentil-sentilnya. Memangnya kalau pendukung MU, lantas boleh main dorong-dorongan seperti ini? Memangnya pendukung tim-tim besar sepakbola dibolehkan berbuat seenak udelnya sendiri? padahal belum terbukti juga udel mereka enak…

“Mas, begini ya. Jangan mentang-mentang pendukung tim terkenal lantas bisa berbuat semaunya. Pendukung siapapun itu, mau pendukung MU, pendukung Ariel, pendukung Pancasila, ataupun pendukung demokrasi, atau apalah kalau perilakunya semaunya sendiri, semena-mena, dan merugikan orang banyak tetap saja saya tidak akan tolerir. Tidak akan mendapat respek dari orang banyak, dan malah mungkin dicela.”

“Lagipula anda ini orang mana sih? Kok lebih membanggakan tim dari negara lain? Pasti kalau ada pertandingan sepakbola Persija VS MU, anda bakal mendukung MU habis-habisan. Mana nasionalisme-mu? “

Ingin saya berkata begitu di depan mukanya supaya dia tidak asal ngomong saja. Ah, tapi sayang sekali saya terpaksa menelan lagi kata-kata itu. Rasanya tidak pantas saya mengeluarkannya, karena…

Karena…

Karena hari itu saya pakai baju dengan logo MU di dada kiri. Setan Merah di dadaku…(kemana kau garuda?)

Makanya jangan percaya sama saya….musyrik itu namanya, percaya ya sama Tuhan dong!





PAK…BU…YA…!

30 11 2009

DI DALAM BUS KOTA…

(1)

“Iya…Selamat siang Pak..Bu..ya. Di sini kami meminta waktu anda sebentar Pak..Bu..ya. kami akan memperkenalkan produk lem power impor dari Korea. Ini lem serbaguna Pak..Bu..ya! Sangat kuat dan tahan lama, Pak..Bu..ya. Bisa dipergunakan untuk bermacam jenis bahan. Piring atau gelas pecah, kaca, keramik, kayu dan juga besi, Pak..Bu..ya. Tinggal teteskan sedikit saja, rekatkan, dan tunggu 20 detik maka barang akan terekatkan dengan kuat, Pak..Bu..ya. Cukup dengan lima ribu rupiah saja, Pak..Bu..ya. Silakan dilihat dulu.”

(2)

“Dibaca…dibaca…tabloid kesehatannya untuk teman dalam perjalanan, Pak..Bu..ya. Isinya lengkap tentang inpo-inpo kesehatan terbaru, Pak..Bu..ya. Penyakit tipes, Pak..Bu..ya. Banyak orang yang belum tahu kalau penyakit tipes bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya, Pak..Bu..ya. Nah, hal itu dibahas secara lengkap di sini, Pak..Bu..ya. Juga khasiat bunga rosela untuk kesehatan kita, ditambah tips kesehatan dari selebriti ibukota. Aaaaa….kalau di luar tabloid ini dijual dengan harga lima belas ribu, Pak..Bu..ya, maka di sini anda cukup mengeluarkan uang sebesar lima ribu rupiah saja Pak..Bu..ya. Lima ribu rupiah saja. Silakan…Pak….Bu….!?”

(3)

“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh! Selamat siang Bapak, Ibu, dan sodara sekalian! Kami di sini membawakan kepada anda sekalian, Pak..Bu..ya, sebuah filem produksi holiwut yang sangat dahsyat dan saat ini sedang merajai bioskop-bioskop di seluruh dunia. Dan sekarang, Pak..Bu..ya, juga sedang diputar di bioskop-bioskop nusantara. Iyaaa…ini dia filemnya, Dua Ribu Dua Belas. Mengisahkan tentang kehancuran dunia, Pak..Bu..ya. Juga perjuangan manusia untuk bertahan hidup, Pak..Bu..ya. Bisa dibawa untuk hiburan anda di rumah. Daripada anda menonton di bioskop Dua Satu, Pak..Bu..ya, dengan ini anda bisa menikmatinya bersama keluarga di rumah sambil bersantai. Silakan…cukup dengan sepuluh ribu rupiah saja, Pak..Bu..ya. Sepuluh ribu rupiah saja dan anda bisa menonton di rumah filem yang menggegerkan ini. Yak…betul, tentang kehancuran dunia. Tapi ini cuma filem, Pak!”

(4)

“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Pak..Bu..ya. Dan salam sejahtera untuk anda yang beragama lain. Mohon maaf bila mengganggu perjalanan anda. Kami dari seniman jalanan, Pak..Bu..ya, akan menghibur anda sekalian dengan beberapa buah lagu.

[plak..plok…plak…plok…plak…plok…tepuk tangan]

Ibu-ibu, bapak-bapak siapa yang punya anak …tolong aku [keplak..keplok]

Kasihani aku…tolong carikan diriku kekasih hatiku. Siapa yang mau…? [keplak…keplok…]

Bangun tidur…tidur lagi…bangun lagi…tidur lagi… [keplak…keplok]

Banguuuuuuuuun…tidur lagi… [keplak…keplok…]

Yak..demikianlah persembahan dari kami, Pak..Bu..ya. Semoga berkenan di hati anda. Bukan jumlah pemberian yang kami harapkan tapi keikhlasan anda sekalian, Pak..Bu..ya. Seribu dua ribu mungkin tidak berarti untuk anda, tapi sanagt berarti bagi kami. Terima kasih, dan sekali lagi, Pak..Bu..ya, kami mohon maaf bila mengganggu perjalanan anda dan bila ada yang tidak berkenan. Semoga selamat sampai di tujuan, Pak..Bu..ya. Hati-hati dan jaga barang-barang anda jangan sampai hilang atau berpindah tangan. Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.”

DI RUMAH…

“Pak…Bu..ya!? Minta duit ya…!? Buat jajaaaaaan….huuhuuhhuhuuu [mewek] masa dijajanin mulu sama temen??! Ya Pak..Bu..ya!? Otong malu nih…Otong malu nih….Otong malu nih….”

“Pak…………….Bu……………..ya???!!!!!!!!!”

[ini siapa ya yang mempopulerkan kalimat  “Pak…Bu…ya!” ? Nggak apa-apa….Cuma lagi sering dengar saja akhir-akhir ini.]





PANGGILLAH DIA LUPUS…! [TRILOGI ORANG MUDA VOL.3, TAMAT]

12 11 2009

siluet Lupus karya Wedha. ilustrator setia Lupus

Tokoh terakhir dalam trilogi orang muda Indonesia sepertinya sudah bisa dipastikan kalau melihat tokoh-tokoh pada tulisan sebelumnya. Apalagi kalau lihat siluetnya di atas. Rambut jambul dan gelembung yang ada di mulutnya itu membersitkan sebuah nama….Lupus!

Tokoh Lupus ini ceritanya tidak sesuram dan segelap Ali Topan, juga lebih membumi daripada Si Boy. Lebih mendekati realita remaja ibukota pada tahun sih. Tidak digambarkan terlalu sempurna, tapi juga tidak hancur-hancuran. Profil remaja sederhana, anak SMA, suka makan permen karet (permen karet sampai jadi ngetop waktu itu), sedikit gondrong (yang katanya mirip John Taylor, bassis-nya Duran Duran), suka mengejar-ngejar bis kota, suka ngocol (ngocol itu apa ya bahasa sekarangnya..?), tapi  juga aktif dan kreatif. Ceritanya yang ringan, kocak, dan dekat sekali dengan kehidupan remaja (pada umumnya) membuatnya sosoknya mudah diterima dan melekat dalam hati dan sanubari (caileee…!) anak muda.

Lupus berasal dari keluarga sederhana. Dia hidup bersama ibunya dan seorang adik yang manjanya bukan main, Lulu. Ayahnya sudah lama meninggal dunia, jadi ibunya sekarang yang menjadi tulang punggung keluarga. Sebagai anak laki-laki satu-satunya, Lupus sudah pasti bakal menjadi pengganti ibunya sebagai tulang punggung keluarga. Makanya mulai dari SMA, bocah ini sudah mulai membantu mencari uang, paling tidak untuk jajan sendiri. Sambil sekolah nyambi jadi wartawan dan penulis lepas.

Sekolah Lupus namanya SMA Merah Putih yang sepertinya fiktif. Atau ternyata ada? Saya tidak tahu. Belum pernah survey. Lagipula masa sampai survey segala, saya kan bukan mau bikin penelitian. Sehari-harinya selalu bergaul bareng gank-nya yang ajaib-ajaib semua. Ada Bo’im, yang wajahnya kurang….sempurna (hahaha..) tapi pedenya setengah mati kalau mendekati cewek sampai di-cap “playboy cap duren tiga”. Ada Gusur, sastrawan gagal (eh bukan gagal ding…cuma belum terbukti saja kemampuannya. Lagipula ceritanya masih SMA juga, masih panjang jalannya.) yang hobi membuat dan membaca puisi, apalagi untuk dipersembahkan kepada pujaan hatinya, Fifi Alone. Ada Gito yang sering nemenin Lupus sebagai tukang foto kalau ada job interview. Dan masih banyak lagi teman lainnya misal Anto, Nyit-nyit, Ruri, dll…

Selain kawan-kawan setianya, tokoh lain yang mendampingi Lupus adalah seorang guru fisika yang galak dan sangar yang dipanggil Mr. Punk. Kenapa Mr. Punk? Karena namanya Pak Pangaribuan. Singkatan namanya adalah Pak Pang, kalau di-inggris-kan jadinya ya….Mr. Punk. Juga tidak lupa gadis-gadis yang pernah pacaran sama Lupus, Poppy dan Rina.

Tokoh Lupus yang kocak ini diciptakan oleh Hilman Hariwijaya. Kurang tahu juga kenapa dinamakan Lupus (kan saya sudah bilang, saya bukan mau bikin penelitian Lupus), padahal itu kan nama penyakit. Mungkin zaman itu penyakit ini belum ditemukan. Lupus juga bisa berarti serigala dalam bahasa Latin. Apakah Lupus seperti serigala? Sudah pasti tidak, Lupus lebih mirip anak anjing yang lucu karena suka mengejar-ngejar bis kota (sadis! Masa disamain sama anak anjing hehehe…).

Buku pertamanya terbit tahun 1986 dengan judul “Tangkaplah Daku, Kau kujitak”, yang kemudian diikuti dengan puluhan judul lainnya . Pernah dibuat film dengan pemeran utama alm. Ryan Hidayat. Penciptanya sendiri Hilman Hariwijaya juga pernah memerankan Lupus di salah satu film, karena mungkin Lupus sebenarnya adalah cerminan dirinya sendiri. Sedikit “narsis” juga kalau anak sekarang bilang hehehe…Dan tokoh-tokoh kawan-kawan Lupus juga sepertinya diambil dari kawan-kawan Hilman sendiri. Jadi, mahluk-mahluk  yang namanya Bo’im, Gusur, Gito, Anto, dll itu sebenarnya nyata, dan mereka ada di sekitar kita hiiiiiii…..!!!

Dibanding tokoh lain sebelumnya, Lupus lebih lama eksistensinya. Buktinya sampai sekarang tahun 2000-an, buku barunya masih terbit. Dan yang lama masih dicetak ulang. Pernah dibuat sinetron dengan pemeran utama…eh, siapa ya pemeran utamanya? Maaf, saya lupa. Makanya anak muda zaman sekarang mungkin lebih mengenal Lupus daripada tokoh-tokoh muda kita sebelumnya.

Jadi kalau kalian semua melihat seorang anak muda berjambul, sedikit gondrong, mulutnya terlihat sedang mengunyah permen karet, dan sedang mengejar-ngejar bis kota. Itulah dia. Panggilah dia….Lupus!!!

Gambar karya Wedha, ilustrator setia Lupus, diambil dari sini.





CATATAN RADEN ARIO PURBO JOYODININGRAT [TRILOGI ORANG MUDA VOL.2]

31 10 2009

Kalau dengar atau baca nama di atas mungkin sebagian kita nggak ngeh dan mengernyitkan kening, tapi kalau dengar nama Si Boy pasti semua langsung tahu (eh…belum tentu juga ding, terutama yang terlalu muda atau terlalu tua hahaha…piss). Si Boy atau kerap juga dipanggil Mas Boy yang katanya bernama asli Raden Ario Purbo Joyodiningrat  ini memang anak muda yang cukup legendaris juga. Pemuda berdarah biru yang tidak bergaul di lingkungan keraton, tapi jadi idola di metropolitan. Inilah sosok Superman Indonesia yang sesungguhnya, bukan Gatotkaca atau Rama yang mengaku Superman Indonesia itu.

Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda maka dalam Trilogi Orang Muda Vol.2 ini saya akan membicarakan tentang Si Boy. Siapa tak kenal dia? Anak orang kaya yang punya teman segudang karena pandai bergaul. Baik budi  dan tidak sombong, jagoan lagipula pintar. Nilai plus-nya adalah tak kenal frustrasi, tiada rumus gengsi dalam hidupnya, dan hatinya pun bersih.

Hebat sekali Si Boy ini, kehidupannya begitu sempurna. Ganteng, keren, kaya (orang tuanya yang kaya), adiknya cantik, keluarga bahagia dengan 2 anak (orang tua Boy kan anaknya dua: Si Boy dan adiknya, Ina…ini mungkin juga termasuk propaganda KB zaman orde baru), banyak teman, jago berkelahi, pintar, punya jiwa pemimpin,  pantas saja banyak gadis-gadis bahkan nenek-nenek yang kesengsem (coba lihat opening film Catatan Si Boy 1).

Oiya satu lagi keunggulannya…Si Boy ini bisa dibilang cukup sholeh. Rajin sholat, selalu mengucap Assalamu’alaikum, dan kalau sedang menghadapi godaan atau cobaan pasti bilang “Astgahfirullah…gua lagi dicoba nih.” Tak lupa tasbih menggantung di spion dalam mobil BMW 318i-nya. Meskipun kadang suka cipok sana sini juga…tapi dia termasuk playboy sholeh, maksudnya lebih sholeh dari playboy-playboy lainnya (hahahaha).

onky_alexander_03A

Tulisan saya di atas terdengar seperti orang iri dengan sosoknya yang begitu sempurna nggak? Nggak ah..itu kan perasaan kalian saja…soalnya saya bukan termasuk orang irian, saya orang jawa.

Saking herannya dengan sosok sempurna Si Boy, dulu saya dan teman-teman pernah berpikir, untuk mencari dimana sih kelemahan /sifat jeleknya sosok bernama Si Boy ini. Bagaimana mungkin setiap sudut terlihat sempurna, sama sekali tidak ada celah untuk satu kelemahan kecil pun (ini sebetulnya hal buruk, senangnya kok nyari kelemahan orang…tapi tenang, kami melakukannya bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk pelajaran bagi diri sendiri kok hehehe…). Dan setelah mencari dan terus mencari akhirnya kami tahu satu kelemahannya…Si Boy ini saudara-saudara berteman dengan banci bernama Emon hahahaha…ini baru lucu. Tapi setelah dipikir-pikir lho apa salahnya? ini juga bisa jadi keunggulannya Si Boy, yang tidak memilih-milih mau berteman dengan siapa dan justru menunjukkan pikirannya yang terbuka. Aaah…sudahlah, kami menyerah Mas Boy!

Karakter Si Boy ini awalnya merupakan tokoh utama sebuah sandiwara radio yang disiarkan di Radio Prambors sekitar medio 1980-an. Penulis dan penciptanya adalah Marwan Alkatiri seorang penyiar di sana. Saya sendiri belum pernah dengar versi sandiwara radionya karena lebih sering dengar Saur Sepuh atau Misteri Gunung Merapi (Mak Lampir dataaaaaang….!!!), tapi sepertinya merupakan sandiwara yang sukses, buktinya sampai dibuat dalam format film. Filmnya sendiri dibintangi oleh Onky Alexander (Boy), Meriam Bellina (Vera), Didi Petet (Emon), Btari Karlinda (cantik banget ini…jadi adiknya Boy, Ina), dan Dede Yusuf (jadi si Andi atau Kendi, temannya Si Boy), oiya plus Leroy Osmani (sebagai Jefri, musuh bebuyutannya Boy). Film ini bertahan sampai seri  kelima. Lagu temanya keren, diciptakan oleh Harry Sabar, dan dinyanyikan oleh Ikang Fawzi.

Tapi sesempurna-sempurnanya sosok Si Boy, kehidupan cintanya selalu penuh problema. Sepertinya masalah hidup Si Boy ya cuma seputar asmara saja. Masalah lainnya….? Beressss…!!!

Tokoh Si Boy ini dengan modal karisma, hati yang baik, dan kekuatan financial yang memadai cocok untuk mendirikan dan memimpin sebuah partai politik. Atau jadi taipan media…yang punya stasiun televisi sendiri, dan media cetak sendiri. Model-model Surya Paloh lah kira-kira…

Suatu saat Si Boy bisa mencalonkan diri jadi Presiden RI, tapi saya yakin nggak bakal sampai ke posisi itu karena zaman sekarang hidupnya terganggu. Terganggu oleh apa? ya oleh gosip-gosip yang menjadikan berita kehidupan cintanya sebagai sumber nafkah wartawan infotainment lah! Jadi kalaupun masuk ke jajaran pemerintahan paling tinggi ya jadi menteri. Tapi posisi menteri apa ya yang kira-kira cocok untuk Mas Boy?mmm….yang pasti ya Menteri Peranan Wanita hehehe…

Beberapa info dicaplok dari http://lapanpuluhan.blogspot.com/

gambar diambil dari http://morbid173.voila.web.id/

Nantikan Trilogi Orang Muda Vol.3, dengan catatan…nggak janjiii deeeeh! (seperti biasa diucapkan oleh Si Boy). Alamakjaaan…ahik-ahik!





ALI TOPAN ANAK JALANAN [TRILOGI ORANG MUDA VOL.1]

28 10 2009

Saya yakin semua tahu tanggal 28 Oktober adalah Hari Sumpah Pemuda. Dimana pada waktu itu, tahun 1928, para pemuda Indonesia mengukuhkan sebuah semangat yang terucap dalam sebuah sumpah untuk melebur sebagai bangsa yang satu, rela berkorban untuk tanah air yang satu, dan menjunjung bahasa yang satu….semuanya dengan satu kata di belakangnya, Indonesia.

Peran pemuda dalam perjalanan negeri ini memang tidak bisa dipungkiri lagi. Kesadaran bangsa Indonesia untuk bangkit melawan penjajahan muncul dari kaum muda, bahkan kemerdekaan kita juga dipelopori kaum muda. Indonesia sudah seharusnya berbangga kepada kaum mudanya.

Kita mungkin sudah banyak mengenal tokoh-tokoh muda yang menginspirasi bangsa ini misalnya Cipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat alias Ki Hajar Dewantoro, Soekarno, Moh. Hatta, Soe Hok Gie dll. Di sini saya justru mau cerita tentang tokoh-tokoh muda yang lain, yang namanya nggak pernah masuk dalam buku sejarah Indonesia tapi masih dikenang, bahkan mungkin selalu hidup dalam perjalanan bangsa ini. Mereka adalah tokoh-tokoh muda yang lahir dari imajinasi sesuai dengan kondisi zaman pada sat itu, inilah salah satu dari mereka mereka:

Ali Topan Anak Jalanan


ali topan

di-scan dengan semena-mena dari cover novel terbitan vision, 2005. ilustrasi oleh komikus kebanggan indonesia, Jan Mintaraga

Ini dia karakter favorit saya, apalagi ceritanya sama-sama bersekolah di daerah Bulungan, Jakarta Selatan. Terkenal dengan julukan “Ali Topan Anak Jalanan” , Mewakili generasi anak muda 70an, Ali Topan digambarkan sebagai  anak yang berandalan, urakan, berantakan, tapi keren, cerdas dan punya prinsip. Idola kawula muda lah pokoknya. Sosoknya merupakan wujud pemberontakan terhadap tatanan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat saat itu, dimana orang yang berkedudukan dan punya kekuasaan dianggap selalu lebih baik, lebih benar dibandingkan orang dari kalangan bawah. Suatu masa dimana adanya sistem kelas terasa begitu kental di masyarakat. Suatu masa yang terlalu didominasi oleh generasi tua.  Generasi tua yang dianggap terlalu banyak mengekang dan mencekoki anak muda dengan doktrin tentang mana yang baik dan mana yang buruk, tapi tidak bisa memberi contoh yang semestinya.

Hal ini bisa dilihat dari kondisi keluarga Ali Topan sendiri yang sebetulnya termasuk keluarga berada, namun sayangnya berantakan. Ayah dan Ibunya terlalu sibuk sehingga tidak pernah mengurusi anak-anaknya. Yang paling parah, ayah dan ibunya saling berselingkuh satu sama lain, istilahnya ayahnya jadi Om Senang, ibunya jadi Tante Girang (istilahnya jadul sekali hehehe…). Kebobrokan moral kedua orang tuanya ini disaksikan sendiri oleh Ali Topan.Bahkan teman-temannya juga mengetahui hal ini. Satu-satunya tempat Ali Topan untuk mengadu dan memperoleh kasih sayang Ali Topan adalah Mbok Yem, pembantu setia keluarganya, yang justru lebih memperhatikan Ali Topan layaknya seorang ibu kepada anaknya.

Ali Topan yang merupakan produk broken home kemudian tumbuh menjadi remaja berandalan yang senang kebut-kebutan, namun dibalik itu dia punya prinsip yang kuat tentang mana yang baik, mana yang buruk. Selain itu juga otaknya cemerlang, sebab meskipun ditampilkan sebagai anak sekolah yang sering membolos namun nilai-nilainya merupakan yang terbaik di sekolah. Keberandalannya hanya merupakan wujud kejengahannya terhadap sistem nilai dan moral yang saat itu dianggapnya brengsek, baik itu sistem yang berlaku di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat.

Tokoh Ali Topan diciptakan oleh Teguh Esha seorang jurnalis, muncul pertama kali dalam cerita bersambung di majalah STOP pada tahun 1972. Kemudian difilmkan dengan pemeran utama Junaedi Salat dan Yati Octavia, dan pada tahun 1977 film tersebut dibuat dalam bentuk novel berjudul Ali Topan Anak Jalanan: Kesandung Cinta. Film dan novel ini selain menceritakan tentang persahabatan juga menceritakan kisah cinta Ali Topan dengan seorang gadis bernama Anna Karenina.  Kedua anak muda ini melakukan perlawanan karena kisah cintanya mendapat tentangan dari orang tua Anna Karenina. Sampai ada acara Ali Topan dan Anna Karenina kabur dari rumah….wah pokoknya endingnya dramatis banget deh…

Pada tahun 1978, muncul film kedua Ali Topan namun dengan pemeran yang berbeda. Film ini kemudian juga dibuat novel dengan judul Ali Topan Detektif Partikelir (Ali Topan Wartawan Jalanan) mengisahkan perjuangan Ali Topan untuk hidup mandiri di jalanan setelah pergi dari rumah karena tidak tahan melihat perilaku orang tuanya. Di sini bisa terlihat keberpihakan Ali Topan terhadap kalangan bawah dan orang-orang tertindas, apalagi sekarang dia harus bertahan hidup, menjadi bagian dari mereka. Hal ini menyebabkan pergaulan Ali Topan menjadi  luas mulai dari polisi, anak kuliahan, gelandangan, pengamen, sampai mantan penjahat.

Sayangnya kisah cintanya dengan Anna Karenina yang harus berakhir pahit. Kerasnya hidup dan cobaan yang dihadapi malah membukakan jalan untuk Ali Topan menemukan jalan hidupnya yang sejati. Juga cinta yang baru…

Tokoh Ali Topan ini saya prediksi cocok sekali untuk memegang jabatan sebagai Jaksa Agung, ketua Komnas HAM, atau ketua KPK.Kurang pas di jajaran eksekutif karena gayanya terlalu slengean dan kalau bicara tanpa tedeng aling-aling, tapi bisa jadi oposisi yang baik (asal bicaranya juga ditata). Pokoknya yang membutuhkan kepedulian, determinasi tinggi, dan tindakan konkrit…Ali Topan bisa diandalkan.

Anak Jalanan

Vocal: Chrisye, Pencipta: Guruh Soekarno Putra

anak jalanan kumbang metropolitan
selalu dalam kesepian
anak jalanan korban kemunafikan
selalu kesepian di keramaian

tiada tempat untuk mengadu
tempat mencurahkan isi kalbu
cinta kasih dari ayah dan ibu
hanyalah peri yang palsu

anak perawan kembang metropolitan
selalu resah dalam penantian
anak perawan korban keadaan
selalu menanti dalam keresahan

tiada restu untuk bertemu
restu menjalin hidup bersatu
kasih sayang dari ayah dan bunda
hanyalah adab semata

anak gedongan lambang metropolitan
menuntut hidup alam kedamaian
anak gedongan korban kesibukan
hidup gelisah dalam keramaian

tiada waktu untuk bertemu
waktu berkasihan dan mengadu
karena orang tua metropolitan
hanyalah budak kesibukan ..


nantikan “trilogi orang muda vol.2″…





LAPORAN SINGKAT YANG SANGAT TERLAMBAT DARI AJANG PB 2009 (SEBENARNYA CUMA MAU MAJANG FOTO-FOTO AJA KOK). INI LAPORAN SINGKAT KOK JUDULNYA PANJANG YA?

27 10 2009

Pesta Blogger 2009 yang dilaksanakan di gedung SMESCO sudah usai. Dan menurut pengalaman saya ini adalah ajang Pesta Blogger yang paling seru (ya iyalah…lha wong baru kali ini saya datang).

Ini laporan singkatnya: Pagi datang janjian sama Nilla dan Tito. Antown lalu datang menyusul terus foto-foto. Untuk pertama kalinya ketemu yang blogger lucu yang namanya Ontohod, Ichanx, Angga Labyrinth…Makan siang sama Antown dan Iksan setelah acara pembukaan dan talk show. Habis itu ikut breakout session tentang Creative Industry, yang diisi sama Mas Arief Budiman (Petakumpet), Panji (yang juga perform hari itu), dan Wahyu Aditya aka. Mas Gembol, Menteri Desain RI yang pada hari itu keliling-keliling pakai kostum Storm Trooper. Penjiwaan Total!!!

Sore ketemu sama Zia, Gandi, Eka, Nunu, Lea, dan Vinna. Baru pertama kali juga ketemu mereka. Setelah acara pengumuman awards-awardsan, acara Pesta Blogger 2009 pun ditutup. Langsung diisi acara bebas…bebas foto-foto!!! Dan langsung saja keadaan mejadi tidak terkendali, kekacauan melanda, suara teriakan di sana-sini …teriakan kegembiraan, mungkin juga kebingungan harus menghadap ke kamera yang mana. Karena selain banyak yang sibuk difoto, juga banyak yang sibuk memfoto dan men-syut. Di sana ketemu juga sama GoenRock yang kerepotan men-syut orang saking banyaknya.

Udah segitu aja…namanya juga laporan singkat. Ini ada beberapa foto punyanya Nilla dan Vinna (belom minta ijin naro di sini hehehehe….tertawa licik macam penjahat di film tahun 80-an).

NB: Sempat mencret kayanya gara-gara makan nasi kotak yang disamber sama Zia menjelang pulang (kayanya udah ada yang agak basi tuh lauknya…), dan dapat oli gratis dari panitia. Thanks!

PB2009 04

PB2009 03A

PB2009 05A

PB2009 01A

PB2009 02A