BINGUNGNYA EBIET G. ADE

6 10 2009

berita kepada kawan

Akhir-akhir ini kita sering mendengar lagi lagu-lagu Ebiet G. Ade diputar di stasiun-stasiun televisi. Soalnya lagi-lagi negeri kita ini dilanda bencana yang dahsyat yaitu gempa di Sumatra Barat dan Jambi, serta sebelumnya di Tasikmalaya. Sebetulnya ini adalah kejadian alam biasa, dan nggak akan disebut bencana andaikata nggak menelan korban jiwa. Sayangnya justru itu yang terjadi. Indonesia kembali berduka.

Saya nggak akan bicara soal bencana ini. Sudah lengkap rasanya televisi dan koran membahasnya. Saya justru mau membahas tentang orang yang lagunya sering diputar itu, Ebiet G. Ade.

Bagaimana ya perasaan Ebiet G. Ade karena lagu-lagunya selalu diputar sebagai lagu tema setiap ada liputan bencana di televisi? Senang atau nggak senang? Atau nggak juga kedua-duanya? Apa yang Ebiet G. Ade pikirkan ya?

Kalau saja Ebiet G. Ade ada di sini bersama saya, atau malah saya yang justru sedang bersama Ebiet G. Ade (yang mana sebenarnya sama saja), pasti saya akan bertanya langsung kepadanya. Tapi karena Ebiet G. Ade tidak ada bersama saya, dan ternyata saya juga tidak bersama Ebiet G. Ade (yang mana sebenarnya juga sama saja), maka saya cuma bisa menjawab pertanyaan pertanyaan itu dengan “Teori Kemungkinan”.

Mungkin dia senang dan bangga karena lagunya banyak ditampilkan. Tapi mungkin juga sebagai manusia sedih luar biasa karena lagunya ditampilkan untuk mengiringi kesedihan. Meskipun mungkin nggak ada sanak saudara dekatnya yang jadi korban, tapi semua manusia kan pada hakikatnya bersaudara. Jangankan yang di Sumatra, Jawa, atau Papua…bahkan yang di Palestina, Taiwan, Somalia, Amerika, India, Timbuktu, kalau dihitung-hitung juga masih saudara, meskipun saudara jauh. Tapi kata-kata bijak di metromini kan bilang jauh dekat sama-sama Rp. 2000,-

Mungkin juga dia bingung dan bertanya-tanya, mengapa lagunya tidak seperti lagu H. Mutahar atau C. Simanjuntak yang sering dinyanyikan saat peringatan kemerdekaan. Atau mungkin seperti W.R. Supratman yang lagunya jadi lagu kebangsaan, dinyanyikan saat upacara, dan dikumandangkan saat Indonesia mendapat medali emas bulutangkis atau apalah. Atau mungkin seperti Bimbo, Opick, dan Haddad Alwi yang lagunya mengiringi bulan suci Ramadhan dan kegembiraan berlebaran. Atau bahkan mungkin seperti DJ-DJ itu (yang pasti bukan DJ Ablay atau DJ Ambret), yang bisa membuat dan nge-mix lagu serta sound untuk mengiringi para clubbers jogetan.

Mungkin dia berpikir kenapa dulu nggak membuat lagu tentang ulang tahun atau pernikahan, jadi ditampilkan di saat-saat yang membahagiakan saja. Atau bikin lagu tentang poligami seperti lagu Malaysia yang dinyanyikan oleh Ahmad Dhani. Atau mulai terpikir untuk bikin lagu cinta menye-menye seperti band-band yang banyak muncul dengan gaya yang sama semua belakangan ini.

Mungkin dia pergi ke laut dan sesampainya di sana, dia bertanya kepada karang, kepada ombak, kepada matahari. Meskipun mungkin semuanya diam, dan hanya tinggal dia sendiri terpaku menatap langit. Barangkali di sana ada jawabnya…

Atau mungkin Ebiet G. Ade itu termasuk narsis sehingga selalu berharap ada bencana, agar lagu-lagunya diputar, dan lonjak-lonjak kegirangan begitu lagunya diputar. Ah…kalau yang ini kayanya nggak mungkin. Saya yakin betul itu.

Dan yang pasti dengan lagunya saya jadi diingatkan, kalau manusia itu ibaratnya cuma debu di sol sepatu hansip, yang kalau mau dibersihkan ya hilang, atau hancur terinjak, atau nyasar terbenam di genangan air hujan atau lumpur becek. Ah, manusia…debu yang seringkali merasa seperti batu karang. Diingatkan untuk selalu ingat kembali kepada-Nya.

“Roda zaman menggilas kita terseret tertatih-tatih

Sumbu hidup terus diburu berpacu dengan waktu

Tak ada yang dapat menolong selain Yang Disana

Tak ada yang dapat membantu selain Yang Disana

Dialah..hah..hah….TUHAN

Dialah..hah..hah….TUHAN”

(mencoba bernyanyi dengan gaya Ebiet G. Ade)



Hari yang hujan di Oktober 2009, sambil ngopi


Aksi

Information

62 responses

6 10 2009
kopral cepot

jadi bingung’s 🙂

6 10 2009
guskar

kesedihan mas ebiet ketika lagunya dilantunkan jika terjadi bencana bisa dibaca di sini
menurut saya, yg narsis itu stasiun tipi… berulang2 menayangkan gambar2 yg dramatis dng slow-motion… dari pagi hingga pagi lagi… yg itu-itu saja.
yg pasti mas ebiet tambah kaget, biasanya cuma lagu berita kepada kawan yg diputar, sekarang ditambah satu lagu ciptaannya lagi, untuk kita renungkan

6 10 2009
isnuansa

Sepertinya memang beberapa lagu ‘ditakdirkan’ pas untuk dinyanyikan pada saat-saat tertentu. Seperti We Are The Champion yang selalu diputar pada saat kemenangan sebuah pertandingan olahraga, dan lagunya Ebiet G Ade itu memang pas mengiringi duka.

6 10 2009
prabham wulung

sudah lama tidak menyapa karena diblok kantor, sekarang bisa lagi…
salam buat kang ebiet.. ( ngga tau kebetulan atau ngga, pas gw buka blog ini gw lagi dengerin nyanyian rindunya ebiet g ade.. seriusan)

6 10 2009
bandit sp™

Teori kemungkinan lagi..
Mungkin itu bukan juga kebetulan…

6 10 2009
antown

aku lagi coba cari lagunya

6 10 2009
yoan

si om mah paling bisa kalo mbahas sesuatu. ringan tapi kena. bikin ketawa sekaligus bikin mikir. ai lop yu fuulll dah om… *lho?* =p

6 10 2009
Eka Situmorang-Sir

ntar gue tlp Oom ebiet deh!
biar pasti, tidak bermungkin-mungkin lagi…

6 10 2009
omiyan

hahahaha mungkin karena lagu Ebit G Ade termasuk lagu balada dan syairnya lebih pas dengan kondisi bencana..kebayang dunk kalau pas bencana lagunya Kangen Band kan ga nyambung buanget…

dengan begitu sekaligus menunjukkan lagu Ebit buanyak petuah dan pengindat didalamnya

Mohon maaf lahir bathin mas

6 10 2009
dewifatma

nambahin komennya Omiyan *nggakkreatip.com*:

nggak mungkin juga pas menyiarkan gempa, tipi nya malah mutar lagu Ahmad Dhani..: “aku sedang ingin bercinta…”
kan nggak lucu… Kesannya kok napsu banget…hihihi..

Bukan begitu bukan..?

6 10 2009
bluethunderheart

tungguh yah nanti blue ajak om ebietnya kopdar sama kita trus kita taya tanya dech hehhehe.pa cabar bang
salam hangat selalu

6 10 2009
Khery Sudeska

Salam kenal terlebih dahulu kepada komandan Gerrilya. Saya ingin numpang daftar jadi pasukannya 😀

Judulnya hanya tentang Ebiet G. Ade, tapi isinya melampaui Ebiet G. Ade; mencakup keseluruhan tentang manusia dan Indonesia…

Dari “landasan terbang” Ebiet G. Ade, terbang dan mendarat pada sebuah kesadaran bahwa manusia bukanlah apa-apa…

Tak ada yang lebih berkuasa, hanya DIA Yang Disana…
Dialah… hah… hah… TUHAN…
Dialah… hah… hah… TUHAN…
(Bernyanyi dengan style Ebiet G. Ade, sambil pamit dan berlalu……..) 🙂

6 10 2009
hanhan

Penyanyi penyanyi lama atau senior sepertinya lebih tanggap dan mapan dalam membuat lagu hingga lagu lagu mereka dapat terus abadi…

Salam….

6 10 2009
Iksa

Rupanya sudah begitu takdirnya Ebiet …
Masa sih dia nggak senang bisa membantu mendramatisasi gambar supaya orang tergerak minimal berempati … syukur-syukur membantu sedapatnya …

7 10 2009
nakjaDimande

bundo pengennya klo lagi begini stasiun tv putarnya Ebiet dengan Camelia 2 saja 😀

seluruh rakyat indonesia akan selalu menghubungkan lagu” ebiet dengan bencana.. bayangkan dari jamannya aceh dulu sampai sekarang!

terimakasih om ebiet, lagumu sudah menggugah banyak orang
terimakasih om gerrilya, yang emang paling jago **seperti kata yoan 😀

7 10 2009
ikiakukok

jauh dekat Rp.2.000,- ternyata mengandung makna yang dalam ya?

7 10 2009
itempoeti

halaaaahhh… melu nyanyi kok malah false suarane…

7 10 2009
Love4Live

ebiet nampaknya memiliki kemampuan untuk membaca bahasa alam dan menuangkannya dalam lagu…

7 10 2009
konakpisang

hehehe.. gimana yach, kalo Om Ebiet baca tulisan ini. Pasti mikir..

7 10 2009
KangBoed

Tiada bosan bosannya mengajak sahabatku untuk melangkah….

“Demi Masa sesungguhnya manusia itu merugi”

Sebab tiadalah semua ini kecuali kembali kepada Fitrah Diri
Mari bersama kita saling mensucikan diri menuju Illahi Robby
Membersihkan diri melangkah menemukan diri sebenar diri
Mulai menghampiri DIA tulus ikhlas karena CINTA
Meraih keselarasan diri dalam Ketenangan Jiwa
Menjadi Manusia seutuhnya meliputi lahir bathin
Dahulu datang putih suci bersih
Mudah mudahan kembali suci putih bersih

Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang
‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank
I Love U fuuulllllllllllllllllllllllllllll

7 10 2009
KangBoed

Laguna kang Ebiet memang maknanya sangat dalam..

7 10 2009
adelays

Mungkin Ebiet G. Ade sekarang sudah beda ama yang dulu mas..
Kalo Ebiet G.Ade dulu, waktu dengar lagunya diputar pasti bangga.
Kalo sekarang, seperti segala sesuatu yang sudah terbiasa terjadi, rasanya biasa-biasa aja.

Mungkin sekrang dia malah bosan karena lagunya diulang-ulang.., hehehe..

Wallahua’lam.

7 10 2009
kristanti paramita

ebiet g ade punya banyak lagu cinta juga kok, karmila, sama banyak lagi yang judulnya aku lupa. gak kalah bagusnya sama lagu2nya yang diputar di tv.
*komentar yang out of topic 😛

7 10 2009
tutinonka

Yah … kalau lagi bencana gini yang diputar lagunya Mbah Surip “Tak Gendong’ atau “Bangun Tidur, Tidur Lagi”, bisa-bisa stasiun televisi yang menyiarkannya ditimpukin pemirsa …

Lagu-lagu Ebiet memang begitu ya? Tapi bagus juga buat dia, bencana ini membuat nama Ebiet populer lagi.

7 10 2009
sarjana pengangguran

di rumah saya bahkan beredar opini…kalo bisa ebiet jangan sampai nyanyi lagi deh (karena berarti ada bencana lagi)

7 10 2009
ardianzzz

tak pikir, ebit lebih memilih lagunya gak laku deh,, berarti masyarakat kita kan dah baik makmur sejahtera lahir bathin heheh

8 10 2009
annosmile

tapi kenapa menjadikan ebit g ade sebagai spesialis lagu bencana…

8 10 2009
Gandi Wibowo

Begitulah hidup mas, terkadang apa yang kita lakuin bermaksud bener malah dianggap salah.

sayangnya hubungan lagu bang Ebiet ma Bencana gak vice versa ya.. kalo Bencana bisa hilang bila lagunya bang Ebiet dihapus, pasti dia udah menghapusnya…

8 10 2009
soewoeng

ide yang bagus tulisanya ebiet harus njawab nih

8 10 2009
Mufti AM

Maksud Ebiet menciptakan lagu2 tersebut bukan untuk lagu bencana. Tapi lebih dikaitkan dengan Sang Maha Pencipta agar manusia selalu ingat kepadaNya sebagai penguasa alam.

9 10 2009
indra1082

lebih bingung lagi yg kena bencana 😀

9 10 2009
KangBoed

Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang
‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank
I Love U fuuulllllllllllllllllllllllllllll

9 10 2009
KangBoed

HADIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRRRRRRRRR

MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS NAMA PERSAHABATAN DAN PERSAUDARAAN

SEMOGA DENGAN BERJALANNYA WAKTU SEMAKIN MEMPERSATUKAN KITA SEMUA.. TIDAK MELIHAT SIAPA KAMU.. APA AGAMAMU.. APA MAZHABMU.. TETAPI DENGAN MENYADARI KITA BERASAL DARI YANG SATU..

SALAM SAYANG SELALU

9 10 2009
Caride™

Lagunya ebiet memang mantabbb, tp sayangnya lebih byk di putar untuk mengiringi bencana,,tp kalo di paksakan buat lagu perkawinan apa g lucu..??
lama tak berkunjung kesini neh…

8 10 2010
Ahmad Sujiwo Rahardy

Bisa. Lagunya Ebiet G. Ade ‘kan banyak juga sebenarnya (sekitar 140-an kalo gak salah). Kalo buat perkawinan kayaknya lagu Camellia I cocok tuh.

9 10 2009
Didien®

saya termasuk penggemar berat seberat-beratnya lagu² ebiet gedeg, apalagi petikan gitarnya hmmmm maknyussss di hati…
tapi tidak di pungkiri, tema lagunya lebih banyak untuk soundtrack bencana alam…mudah²an ini bukan sebuah pertanda..
pakabar bro, lama juga saya g kesini..???

salam, ^_^

9 10 2009
d-Gadget

hehehe..itu lho ada DJ Ablay dan DJ Ambret…
Lagu ebiet menyegarkan rohani lho…

9 10 2009
p u a k™

Hehehe… benar juga uji pemikiranmu.
Kenapa Ebiet nggak bikin lagu perjuangan atau perkawinan ya?? jadi kan orang yang menyanyikannya ataupun mendengarkannya ikut terbawa senang..

Entar ah, kalau ketemu tak omongin.. hehehe
*ngambil gelas, minta kopinya dikit*

8 10 2010
Ahmad Sujiwo Rahardy

Kalo lagu perjuangan ada, Mas. Judulnya “Seraut Wajah”, menggambarkan potret seorang pejuang kemerdekaan. Cuma sayang, kalo video klipnya koq malah nggambarin orang tua petani ladang yah?

9 10 2009
cyzko

wah aku juga bingung mau komen gimana?? tetep semangat ya..

9 10 2009
dendin

klo semuanya bingung trus enaknya ngapain???

9 10 2009
soulharmony

berkunjung

9 10 2009
HumorBendol

Bang Ebiet jeli dalam menuangkan syair menjadi lagu.
Stasiun TV jeli dalam memilih lagu pengiring duka.
Bang Yoso jeli menganalisa keduanya
Walah….Bingung mo komen apaan
hehe…..

9 10 2009
Ria

hehehe…musiknya mendayu2 begitu sih…terkesannya sedih 😀

10 10 2009
Aribicara

Lagu sudah menuliskan dan menyanyikan sejak dahulu, tapi kenapa kita juga tak tersadarkan ?

Salam …

10 10 2009
presy__L

tentu waktu bikin lagu ini dia ga berharap lagunya untuk mengiringi tayangan bencana, tapi itu mungkin hikmah, dengan liriknya yang seperti itu orang2 jadi sadar

11 10 2009
noecha

kugh ga di cut …..???

baca.e jadi pusing ….

11 10 2009
bluethunderheart

pa cabar bang
semangat ya meski masih ada tragedi dlm kehidupan ini
salam hangat selalu

11 10 2009
Juminten

tau ga sih? aku jg udah kepikiran bikin postingan tentang hal ini.
ternyata engkau sudah lebih dulu melakukannya dan membuat postingannya dgn begitu menarik.
hihihi…

12 10 2009
septarius

Hakirnya hupdate jugahh…

12 10 2009
lina

Saya justru sedih Mas, terkadang stasiun tv terkesan terlalu mengekploitasi kesedihan saudara-saudara kita, bahkan ada hal-hal yg tidak pantas justru dipertontonkan.

Memang lagu2 nya Ebiet G Ade memang banyak yang pas tuk hal menyedihkan kayak gini..Saya yakin Pak Ebiet perasaannya pasti campur aduk..ya sedih, ya bangga..

* Mas Ger, koq kepikiran sih nulis yg kyk gini ?? 🙂 te o pe be ge te dah

12 10 2009
lina

eh iya..saya suka SKETSA REMBULAN EMAS
coba deh dengerin 🙂

13 10 2009
nanzzzcy

bentar ya gw tanyain ama om Ebiet dulu.. :p

tapi mnurut gw pribadi mendingan lagunya om Ebiet drpd lagunya dewi persik ato julia perez. Iya gak??

14 10 2009
wi3nd

waktu liat ebiet tampil life wat indonesia bersatu dia nan9is loch nyanyii n la9una ..

hemm y9 apsti seeh wan,waktu dia nyiptaiin la9u2na nda berharap ada bencana,mun9kin PAS ajah la9una untuk mewakiLi keadaan yan9 terjadi …

14 10 2009
badruz zaman

jenis suara Ebiet memang sudah menyedihkan. sangat pas nyanyi lagu sedih, putus cinta…dengar2 sih dulu ebiet sudah tidak akan nyanyi lagi “kabar kepada teman” pasca sunami aceh. tapi kemarin gempa sumbar, di tv eh nongol lagi nyanyi tersebut….cape deeh..

14 10 2009
Zulhaq

pasti dan selalu lagi itu di putar di kala ada bencana yang melanda ibu pertiwi
sudah jadi ciri khas, kalo dah bolak balik denger lagu tersebut, hmmm pasti ada bencana lagi nih…

yah, mari kita sama sama kembali pada sang pencipta alam semesta, semua ini hanyalah teguran untuk mahluknya 🙂

16 10 2009
nanaharmanto

Lagu itu kan udah lama ya? mungkin juga dia menciptakan lagu itu atas permenungannya sendiri. Bahkan dia udah sadar dari dulu bahwa alam itu dahsyat, Tuhan itu maha dahsyat…hanya kita aja yang nggak sadar-sadar…

Bahwa lagu mas Ebiet diangkat sebagai pengiring di tayangan-tayangan bencana alam di TV, kupikir itu pasti bukan kehendaknya sendiri. Bisa jadi, kalau dia menerima royalti (kalau ada) siapa tau dia menyumbangkannya untuk para korban..who knows?

16 10 2009
febri sakinah

welehweleh..aneh jg y,teori kemungkinan..lgu mas ebiet thu membuat kt sadar,adalah dy d atas sgalanya..thu makany pas untuk tema bncana..btul jg komen d atas,kalo d brita bncana dikasih lgu project pop,apa kata dunia man??

17 10 2009
newbiedika

karena saking seringnya lagui ebiet di putar aku jadi ikut2a nge download mp3 nya .. 😀

23 10 2009
ridhobustami

sudah jarang lagi seperti bang ebiet ini….. terus berkarya bang… indonesia selalu mendengar mu

9 12 2009
rhechy

asalamualaikum…
salam knal y..

29 05 2011
ayha

Ebiet G A D, cuma satu satunya di Indonesia

Tinggalkan komentar