BULAN PUASA YANG ANEH DI NEGERI YANG ANEH vol.01

13 08 2010

“bulan puasa adalah saat kita memberi perut kita nikmat kenyaaaang, saat maghrib tiba”

Pernah ada yang kepikiran, kenapa kalau masuk bulan Ramadhan atau bulan puasa itu harga barang-barang terutama kebutuhan pokok (pangan) di negeri ini pasti melonjak naik. Biasanya harga naik  karena permintaan dan konsumsi akan barang-barang tersebut juga bertambah banyak.

Yang jadi pertanyaan saya, apa benar di bulan puasa justru konsumsi pangan kita bertambah? Bukannya saat puasa kita hanya berpindah jam makan, jadi sebenarnya konsumsi harian kita sama saja dengan hari biasa, kalau tidak bisa dibilang (seharusnya) berkurang.

Daridulu saya juga merasa pengeluaran saat bulan puasa lebih besar daripada biasanya. Dan bahkan kalau dipikir-pikir ternyata makanan yang saya makan saat bulan puasa lebih mewah (dan mungkin banyak) dibandingkan bulan-bulan lain. Sepertinya saat-saat buka puasa adalah momen brutal kita. Seakan setelah merasakan beratnya puasa seharian, kita merasa sudah sewajarnya untuk memberi  “hadiah” perut kita dengan berbagai macam makanan. Makanan atau minuman yang pada bulan lain  jarang kita sentuh di bulan puasa malah jadi sesuatu yang penting dan mutlak: es buah, es kelapa, es blewah, es dawet, kolak, cemilan ini cemilan itu, kue ini itu, belum lagi makanan besarnya.

Sebuah ganjaran yang kita anggap setimpal dan pantas setelah seharian puasa. Ganjaran yang kita berikan sendiri kepada diri kita yang dianggap telah menyelesaikan suatu ritual ibadah dengan baik.

Bayangkan bila hal itu berlangsung tiap hari selama satu bulan. Dan sepertinya bukan cuma saya yang (secara sadar maupun tidak) melakukan hal seperti itu.

Pantas harga barang-barang melonjak naik….